Untuk Sahabatku...



Sahabat,..
Mungkin engkau bertanya mengapa kutuliskan cerita ini padamu, padahal kamu mengenal aku sebagai orang yang tak pernah serius memikirkan sesuatu.


Sahabat..
Saidina Ali bin Abi Thalib ra., berkata bahwa iman seseorang itu adalah laksana air laut, terkadang ia pasang dan terkadang pula ia surut. Mungkin begitulah aku saat ini, sahabat.. Mungkin saat ini imanku sedang pasang sehingga aku mau menyambung tali ukhuwah kepadamu, tapi mungkin besok aku kembali seperti yang engkau kenal sebelumnya,.. yach,.. Aku akui kalau aku hanyalah seorang manusia yang belum bisa memegang teguh iman secara utuh, aku masih diliputi nafsu keduniawian yang kadang membuat aku selalu terkekang didalamnya.


Sahabat,…
Mari kita merenungi perjalanan kita selama ini.Kita bertanya pada diri sendiri. Apa yang telah kita lakukan selama ini? Apakah kita telah melakukan sesuatu yang memberi manfaat untuk orang lain? Apakah kita telah memberi manfaat untuk agama? Apakah kita telah mengerjakan sesuatu untuk kebaikan saudara-saudara kita?


Sahabat,..
Sejak terlahir kita telah di bai`at sebagai seorang muslim. Karena orang tua kita juga adalah muslim. Al Quran dan Assunah menjadi pegangan hidup kita. Kita baca Al Quran disetiap kesempatan, kita dengarkan untaian hadits disetiap waktu. Namun terkadang, apa yang kita baca dan kita dengar, hanyalah membaca dan mendengar tanpa ada aplikasi dalam kehidupan kita.


Sahabat,…
Munafiqkah kita? Masih pantaskah kita mengharapkan syafa’at beliau kelak di hari akhir?? Sedangkan kadar ibadahku, kadar kesetiaanku lebih kecil dari perumpamaanan buih dilautan.


Seorang guru mengatakan bahwa syafa`at ialah ibarat kain untuk menambal sebuah baju, dan ibadah kita adalah ibarat baju tersebut. Tapi apakah ibadahku bisa berbentuk sebuah baju ataukah hanya secarik kain yang hanya cukup untuk menjadi sebuah lap yang hanya berguna untuk membersihkan meja dan lantai tetapi tak akan cukup untuk menutupi aurat kita. Cukupkah? Cukupkah ibadahku untuk mengharap syafa`at beliau kelak di kemudian?


Sahabat,…


Ketika kita bersedih tentang penderitaan saudara-saudara kita nun jauh disana. Ketika kita marah atas penindasan pada saudara-saudara kita disana. Ketika kita menangis atas syahidnya saudara kita disana..
Tapi kita menjadi buta, buta akan tetangga kita, buta akan saudara kita disini…disini… diperempatan jalan, di dalam bis kota, di sekitar tempat pembuangan sampah..


Mereka adalah saudara kita sahabat…
saudara kita yang terlupakan, padahal mereka juga merintih,…
mereka juga menangis,dan juga tertindas…
Tertindas oleh keadaan


Lihatlah sahabat….
Lihat anak kecil itu, berlari-lari di perempatan sambil melantunkan nyanyian..
Lihatlah saudara kita yang menyebarkan kotak amal di bis kota..
Lihatlah saudara kita yang mengais rejeki sambil mengorek sampah..
Lihatlah seorang bayi yang di tetek ibunya dipinggir jalan berdebu..
Terlihatkah? Sahabat kita yang menenteng sebuah proposal untuk sebuah yayasan yatim piatu
Nampakkah? Saudara kita yang menjual pamplet untuk kehidupan sekumpulan kaum fakir?
Masihkah kita bisa melihat mereka sahabat??


Sahabat,..
Kita terlalu dininabobokan oleh mimpi..
Mimpi bahwa kita akan kembali berjaya
Mimpi bahwa kita pernah menaklukkan andalusia
Mimpi bahwa kita pernah menguasai daratan eropa
Padahal kita sekarang tertindas, tertindas di negeri sendiri,..
Negeri yang masih mendengarkan adzan di Subuh hari
Negeri yang masih menyedian waktu untuk saling bertausiyah saling, mengingatkan, dan saling menjaga ukhuwah


Sahabat….
Dulu masih sering ku dengar dan kulantunkan sebuah syair tentang ketidakberdayaan..
Setiap Subuh dan setelah Jumat, kudengar dan kulantunkan sebait syair,.,
Ilahi lastu lil firdausi ahla
wa laa aqwa alaan naril jahiimi
fa habli tauubatan, wa ighfir dunubi
fa innaka ghafirund danbil adzimi


Allah kami bukanlah ahli syurga-Mu
namun kami tidak kuat keneraka-Mu
terima taubat kami, ampunkan dosa kami
jadikanlah kami orang yang terampuni
Sebuah syair tentang ketidakberdayaan yang mengingatkan kita akan ke-takabur-an ke-ria-an diri kita..
Semoga masih ada waktu untuk kita merenungi dan memperbaiki diri..

20 Fakta menarik tentang ISLAM

1.Tahukah Anda? Ternyata Nama yang Paling Banyak Diguna di Dunia adalah “Muhammad” disusuli dengan nama “Jack”.

2.Albania merupakan negara satu-satunya di benua Eropah yang 90% penduduknya beragama Islam.

3.Perkataan-perkataan berikut ini adalah berasal dari bahasa Arab : Algebra, Zero, Cotton, Sofa, Rice,  Candy, Safron, Balcony, bahkan `Alcohol’ juga berasal dari bahasa Arab, Al-Kuhl, yang mempunyai erti 
“ bubuk” yang kemudiannya diserap ke dalam bahasa Inggeris.

4.Beberapa ayat di dalam Al-Qur’an menggambarkan pentingnya persamaan hak antara lelaki dan wanita  (secara perhitungan matematik). Kata “Lelaki” dan “Wanita” di dalam Al-Qur’an sama-sama berjumlah 24.

5.Islam merupakan agama yang pertumbuhannya paling cepat di dunia menurut banyak sumber, dijangkakan  akan menjadi agama nombor 1 di dunia pada tahun 2030.

6.Jikalau sekarang Al-Qur’an dihancurkan, maka versi arab dari Al-Qur’an akan segera direcover oleh jutaan muslim, yang disebut “Huffaz” yang telah menghafalkan kata-kata di dalam Al-Qur’an dari mulai awal sampai dengan akhir ayat.

7.Pemeluk Islam bertambah 2,9% per tahun. Pertumbuhan ini lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah penduduk bumi sendiri yang hanya 2,3% per tahun.

8.Berdasarkan data dari Kementerian Pertahanan Amerika Syarikat. Dianggarkan seramai 15,000 orang  yang beragama Islam berkhidmat dalam US Militari ( Stats 1997).

9.Seramai 8 juta orang Muslim yang kini ada di AS dan 20.000 orang AS masuk Islam setiap tahun setelah peristiwa 9/11.

10.Jasad Nabi Muhammad pernah ingin dicuri 2 kali, namun kedua-duanya gagal dan salah satu yang   mencuri dihilangkan oleh Allah dari bumi.

11.Al Qur’an adalah satu-satunya kitab suci yang boleh dihafal jutaan manusia (Hafidz/penghafal Al Qur’an)  sehingga keaslian/kesuciannya selalu terjaga.

12.Jika agama lain mempunyai lebih dari 4 versi kitab suci yang berbeza satu dengan lainnya, maka Al   Qur’an hanya ada satu dan tak ada pertentangan di dalamnya.

13.Para astronaut telah menemukan bahawa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi yang berpusat    di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infiniti    (tidak berakhir), radiasi tersebut menembus planet mars dan masih berlanjutan. Peneliti mempercayai bahawa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

14.Kata-kata terakhir Nabi Muhammad sebelum wafat adalah “Ummatii … ummatii …ummatii” yang mengungkapkan betapa besar cinta Baginda kepada umatnya.

15.Solat yang pertama dilakukan oleh Rasulallah Saw menghadap Masjidil Haram adalah solat Asar bersama  para sahabat, setelah sebelumnya berkiblat ke Masjidil Baitul Maqdis selama 16 bulan.

16.Sebanyak 23 kali perang semasa Rasulullah memimpin, hanya sekali kekalahan yang di derita kaum muslimin, yakni, perang uhud.

17.Musa A.S adalah nama yang paling sering disebut dalam Al-Qur’an, sedangkan Maryam adalah satu-satunya nama perempuan yang disebut dalam Al-Qur’an.

18.Semua anak Nabi Muhammad, yakni, Al-Qasim,Abdullah dan Ibrahim, meninggal kurang lebih pada usia 2 tahun. Allah sengaja memanggil mereka lebih awal agar kaum muslimin tidak mengangkat mereka  menjadi rasul yang baru.

19.Hajar Aswad itu diturunkan dari syurga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu   Adamlah yang menjadikannya hitam.

20.Al Khawarizmi (matematik), Jabir Ibn Hayyan (kimia), Ibnu Khaldun (sosiologi dan sejarah), Ibnu Sina  (kedoktoran), Ar Razi (kedoktoran), Al Biruni (fizik), Ibnu Batutah (antropologi) adalah contoh dari  ratusan cendikiawan muslim yang menjadi rujukan dalam ilmu pengetahuan moden.

Kelebihan Surah Al-Mulk

Surah Al Mulk adalah surah keamanan dan keselamatan, kerana ia menyelamatkan pembaca-pembacanya dari siksa kubur. Sejarah telah membuktikan seperti yang berlaku di zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Ibnu Abbas menceritakan:

“Pernah suatu ketika setengah para sahabat berkhemah di atas kubur. Mereka sebenarnya tidak menyangka tempat itu adalah kubur. Setelah beberapa ketika berada di dalam khemah, mereka tiba-tiba terdengar suara orang membaca Surah Al Mulk dari mula hinggalah akhirnya. Suara itu datangnya dari dalam tanah. Tahulah mereka, sebenarnya mereka sedang berkhemah di atas kubur. Kemudian hal itu diadukan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lalu baginda bersabda yang bermaksud: “Surah Al Mulk adalah surah pelepasan kerana ia menghindar pembacanya dari azab neraka.”

Meskipun begitu, Surah Al Mulk juga mempunyai kelebihan-kelebihan yang lain. Di sini penulis bentangkan sebahagian daripadanya sahaja. Diantaranya:

1. Abu Hurairah meriwayatkan hadis, katanya yang bermaksud: “Sesungguhnya di dalam Al-Quran itu, ada satu surah yang mengandungi 30 ayat, ia mensyafaat bagi lelaki yang membacanya. Maka selagi mana lelaki itu membacanya, selagi itu pula ia meminta ampun unutuknya. Surah itu ialah surah Al Mulk.”
2. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: “Surah Al Mulk itu memelihara dan menghindarkan pembacanya dari azab kubur.”
3. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: “Aku sungguh gembira, sekiranya orang mukmin sentiasa membaca surah Al Mulk sehingga seolah-olah surah itu tertulis di dalam hatinya.”
4. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: “Barangsiapa membaca surah Al Mulk setiap malam, diselamatkannya dari azab kubur.”
5. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: “Sesiapa membaca surah Al Mulk pada mana-mana malam, nescaya datang ke dalam kuburnya surah itu sebagai pengganti untuk bersoal jawab dengan Munkar Nakir.
6. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: “Sesungguhnya di dalam Al-Quran ada satu surah yang terkandung 30 ayat. Surah itu ialah surah Al Mulk. Ia akan datang kepada pembacanya untuk membantu bersoal jawab dalam kubur sehinggalah mereka selamat masuk ke dalam Syurga.”
7. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: “Sebahagian surah-surah yang terdapat di dalam Al-Quran ada satu surah yang mengandungi 30 ayat. Surah itu surah Al Mulk. Ia memberi syafaat kepada orang yang membacanya dengan mengeluarkannya dari Neraka dan memasukkannya ke dalam Syurga.”
8. Ulama berkata: “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak akan beradu melainkan setelah membaca surah As Sajadah dan surah Al Mulk.”
9. Ulama berkata: “Sesungguhnya surah Al Mulk itu melepaskan pengamal-pengamalnya dari kena azab. Ia akan bersoal jawab pada hari kiamat di hadapan tuhan kerana menuntut kelepasan mereka yang mengamalkannya dari azab api Neraka.”
10. Saiyidina ‘Ali berkata: “Barangsiapa mengamalkan surah Al Mulk, nescaya dibawa ia pada hari kiamat di atas sayap malaikat serta wajahnya yang cantik seperti nabi Yusuf.”
11. Ulama berkata: “Sesungguhnya surah Yasin dan surah Al Mulk terkandung di dalamnya beberapa rahsia dan kelebihan. Barangsiapa mengamalkannya nescaya ia mendapat rahsia-rahsia dan kelebihan-kelebihan itu serta dikasihi oleh semua manusia dan juga menjadi hebat pada pandangan makhluk.”
12. Saiyidina ‘Abdullah bin Abbas berkata: “Barangsiapa membaca surah Al Mulk sehingga menjadi amalan wiridnya, nescaya ia mendapat bantuan dan pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam kuburnya. Bila azab hendak datang ke pihak kepala, terdengar satu seruan: “Tidak boleh engkau datang ke pihak kepala ini kerana ada surah Al Mulk.”

Begitulah keadaanya bila azab itu pergi ke pihak kaki dan perutnya. Kerana semuanya mengandungi surah Al Mulk.”

Istajibillah Du'aana

1. Anas bin Malik meriwayatkan bahawa Rasulullah bersabda: "Doa antara azan dan iqamat tidak akan ditolak."

2. Sesungguhnya Rasulullah bersabda: "Allah akan turun ke langit dunia setiap malam iaitu sepertiga malam yang terakhir, seraya berfirman: "Sesiapa yang berdoa kepada-Ku, maka aku akan menerima permintaannya dan sesiapa yang meminta keampunan daripada-Ku maka Aku akan mengampuninya.

3. Abu Hurairah meriwayatkan bahawa Rasulullah bersabda: "Tiga orang yang tidak ditolak doanya iaitu pemimpin yang adil, orang berpuasa ketika dia berbuka dan orang yang dianiaya. Allah mengangkat doa-doa itu ke awan dan pintu-pintu langit dibuka."

4. Ibnu Abbas meriwayatkan bahawa Rasulullah bersabda: "Aku dilarang membaca al-Quran ketika sujud dan rukuk. Waktu yang paling dekat antara hamba dan Tuhan-Nya adalah ketika sujud, maka perbanyakkanlah doa ketika itu."

5. Hadis Abu Hurairah r.a, Nabi s.a.w bersabda: "Jika kamu mendengar ayam jantan berkokok, pohonlah kurnia daripada Allah kerana sesungguhnya binatang itu melihat malaikat. "Jika kamu mendengar keldai memekik, pohonlah perlindungan daripada Allah daripada godaan syaitan kerana binatang tersebut melihat syaitan."

6. Ubadah bin As-Shamit berkata bahawa Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Sesiapa yang bangun pada malam hari dan mengatakan atau berdoa, doanya akan dimakbulkan. "Apabila beliau berwuduk (dan mengerjakan solat malam), solatnya akan diterima Allah."

7. Ata bin Abi Rabah berkata: "Telah sampai padaku bahawa Rasulullah bersabda: "Sesiapa yang membaca surah Yasin pada permulaan hari maka segala hajatnya akan dipenuhkan."

8. Hadis daripada Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: "Doa seseorang itu akan dikabulkan selagi dia tidak terburu-buru menyebabkan dia berkata: 'Aku berdoa tetapi tidak dimakbulkan.'

9. Hadis daripada Abu Hurairah: Rasulullah memperkatakan mengenai hari Jumaat. Lalu baginda bersabda: "Pada hari Jumaat itu ada suatu saat. Bila mana seorang Muslim dapat menepatinya dalam keadaan sedang berdoa, memohon sesuatu daripada Allah, pasti dia akan dianugerahkan apa yang dipohonnya itu."

HARAM adalah haram!

Salam sahabat dan sahabiah ku...entah mengapa tiba-tiba aku merasakan diriku semakin dekat dengan nikah. bukannya nak menggatal. tapi aku dihujani dengan tugasan yang akan membuatkan aku lebih mendekati nikah.. pertama, tugasan pengajianku bertajuk konsep nikah..aku perlu mengkaji nikah dari pelbagai pandangan ulama'..sebelumnya   tugasan aku bertajuk wanita yang haram dikahwini..Kemudian aku didatangi beberapa orang sahabat/sahabiah yang berhasrat ingin membantu aku menemui jodoh..dengan getar hati aku menolak pelawaan mereka..lalu, aku diarahkan pula untuk mengendali sebuah siri kursus pra perkahwinan. dari A sampai Z pengetahuan tentang nikah ini dikupas.. Hatiku masih lagi belum berbunga untuk menikah.. aku cuba memandang takdir Allah dengan sudut positif lain..ye, sahabat2 ku berpendapat bahawa apa yang Allah takdirkan banyak hikmahnya. Sedangkan takdir kita seorang islam pun belum tentu menjaminkan syurga Allah..begitulah hikmahnya aturan Allah dan sempitnya akal manusia..Hebatnya Allah yang mencipta sistem kehidupan.. Kini aku lebih memahami nikah dari sudut yang lebih terperinci.. erti nikah bukan hanya untuk memiliki...tetapi untuk kehidupan yang abadi.. Bukan hanya untuk menghalalkan hubungan lelaki dan perempuan seperti yang tertera di wikipedia.. tetapi untuk membina keluarga islam yang dituntut untuk membela dan menegakkan agama Allah...Mungkin perasaan itu wujud kerana aku benar2 mahu berusaha hindarkan maksiat dan zina...hidupku sebagai manusia biasa teramatlah mudah digoda dan tergoda oleh bisikan syaitan.. Hidup kurasakan sangat dekat dengan maksiat!

Selesai sahaja program kursus kahwin tadi.. seorang peserta ingin menemui penceramah yang berada dekat denganku untuk bertanyakan soalan peribadi. Aku mula tertarik untuk mendengarnya...
soalannya : ustaz, bagaimana kalau seorang suami itu terpaksa berjauhan dengan isterinya lalu terpaksa beronani untuk melepaskan rindunya pada isteri???
Dengan senyuman ustaz itu menjawab: adakah dengan berjauhan dengan isteri itu boleh menimbulkan mudarat atau mengancam nyawa??? mestilah tidak.. kerana yang terancam hanyalah syahwatnya dan keinginan nafsunya kepada isterinya...lalu apa perlunya beronani dengan alasan darurat pada syahwat? yang haram tetap haram.. 
begitulah gambaran ringkas mengenai jawapan ustaz yag berjela... 
aku terpaut pada perkataan "YANG HARAM TETAP HARAM".. itu adalah perkataan yang sangat ringkas tetapi sudah merangkumi seluruh aspek ketaqwaan ibadah kita.. kemudian aku terbaca sebuah kisah menarik tentang orang yang cuba menghalalkan yahg haram...
kisahnya begini.........

Kisahnya mengenai 3 org, Syafiq, Safura dan Muhammad. Syafiq dan Safura sama-sama belajar di SAM Bestari. Beberapa lama kemudian, Syafiq jatuh hati pada keayuan Safura. Matanya mengalahkan Zinnirah. Wajahnya berseri-seri dengan cahaya keimanan. Pergh!! Cantik sangatlah jika nak diceritakan. Tetapi, Syafiq cuba tahan. Dia tidak boleh meluahkan perasaan dia pada Safura sebab nanti takut kena tangkap dengan ajk pencegah maksiat sekolah.



beberapa tahun berlalu...Akhirnya, apabila Syafiq berada di Tingkatan 5, dia sudah tidak mampu bertahan. Dia mengatur langkah dan akhirnya, Safura tewas pada pujuk rayunya. Walaubagaimanapun, mereka ini sedar yang mereka orang Islam. Islam tidak membenarkan umatnya ber’couple’. Jadi mereka berpakat yang mereka ini hendak membuat satu revolusi dalam couple. "COUPLE ISLAMIC". Asal keluar, pergi tempat terbuka. Tak mainlah tempat gelap-gelap ni. Bukan itu sahaja, Safura kena pakai tudung labuh. Syafiq pula pakai serban dan jubah. Lepas itu mereka keluar bukan membuang masa, keluar bawa Al-Quran. Berhenti di kedai makan, tadarrus lagi. Jalan pula, mana ada pegang-pegang tangan, mereka ikut cara Nabi Musa. Lelaki di depan, perempuan di belakang. Bila balik rumah, missed call pagi-pagi. Suruh qiamullail. Hah! kan Islamic punya couple tu.

Setelah setahun mengamalkan taktik sedemikian, Syafiq ditakdirkan bertemu dengan Muhammad. Ketika itu Syafiq dan Safura sedang bertadarrus di RFC. Muhammad tiba-tiba datang menghampiri mereka kerana tiada tempat duduk. Bila duduk, Muhammad bertanya, "Have you married?". "No.", jawab Safura. "So, why you sit together with this ajnabi alone here", tanya Muhammad. "Kami couple, tapi Islamic way" jawab Syafiq. Muhammad hanya tersenyum mendengar jawapan itu. Muhammad pun memulakan ceritanya.

"Aku ni muallaf. Asal dulu aku kristian. Tinggal kat Singapore. Dulu, aku suka sangat makan babi. Kalau sehari tak makan, pengsan aku. Pernah sekali mak aku terlupa beli babi, aku masuk wad malam tu. Tetapi, Alhamdulillah, Allah buka pintu hati aku untuk terima hidayah-Nya. Bila aku masuk Islam, aku dapat tahu, dalam Islam tak boleh makan babi. Aduh, pening kepala aku. Macam mana aku nak buat ni??? Seminggu aku masuk hospital lepas masuk Islam. Kalau zaman Rasulullah dulu ada peringkat-peringkat dia. Tapi aku…mana ada. Jadi, time kat hospital tu aku fikir. 

sanggupkah anda untuk menghalalkan babi ni???

Akhirnya, aku jumpa satu jalan keluar. Aku nak Islamkan babi tu. Aku beli seekor anak babi. Dari kecik aku jaga dia. Seekor lalat pun aku tak bagi dekat. Setiap jam aku mandikan dia. Lepas 3 hari, aku bisikkan kat telinga dia dua kalimah syahadah. Lepas tu, tiap-tiap hari aku bagi tazkirah kat babi tu. Asal dia berak aku vacuum terus. Camnilah kehidupan aku dan babi tu buat 2 tahun. Lepas dua tahun, masa yang ditunggu-tunggu tiba. Masa untuk sembelih babi ni. Tengok-tengok babi ni takde leher. Tapi, lantaklah. Aku tibai je sebab dah 2 tahun tak makan babi ni. Lepas tu, aku pun masak la bakut teh. Tengah-tengah makan, nampak seorang ustaz tengah jalan-jalan. Muka macam lapar je. Aku pun ajak la dia makan. Ustaz!!! jom makan. Babi Islam nih.”

Bila terdengar kisah itu, Syafiq dan Safura pun sedar. Kalau benda itu haram, ia tetap haram. Yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas...

ikut lah syariat..berkahwin lah bg yang mampu, insyaAllah..redha Allah bersama kita semua
Nabi berpesan, "berkahwinlah jika mampu, jika tidak mampu maka berpuasalah"
wahai sahabat-sahabiahku... ingatlah janji Allah bagi orang yang bertaqwa...

Warkah Tentera Allah
6.40pm
 

Seindah Hiasan Adalah Wanita Solehah

 Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda, “Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”

1. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh.

2. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah. Dan orang yang takutkan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

3. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW) di dalam syurga.

4. Barang siapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah.

5. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barang siapa yang menyukakan anak perempuannya seolah-olah dia telah memerdekakan anak Nabi Ismail.

6. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

7. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.

8. Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.

9. Daripada Aisyah r.a “Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pun pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga solat dan puasanya.

12. Aisyah r.a berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?” Jawab Rasullullah SAW “Suaminya.” “Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasullah SAW, “Ibunya.”

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta kepada suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki.

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga terlebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihd pada jalan Allah.

17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

18. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu kebajikan.

19. Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.

20. Rasulullah s.a.w menjelaskan betapa istimewanya nasib wanita yang hamil jika dia meninggal dalam masa hamilnya. Allah memberikan jaminan kepada yang bersangkutan mendapatkan syurga sebagaimana janji yang Allah berikan kepada kaum lelaki yang mati syhid di medan perang untuk membela agama Allah. Kedudukan yang demikian tinggi bagi wanita yang meninggal saat melahirkan menunjukkan betapa besar harkat yang Allah dan Rasul-Nya berikan kepada kaum wanita. Wallahu taa’la a’lam.


p/s :Ya Allah...jadikanlah aku lelaki yang melindungi wanita... sepertimana sepertimana Rasulullah melindungi Isteri-isterinya, sepertimana ayahku melindungi ibuku...

Adakah itu KITA?

Cuba kalian bayangkan situasi ini berlaku pada kalian..

Pada suatu hari waktu Solat Jumaat yang dihadiri oleh lebih kurang 1000 jemaah menghadiri solat Jumaat, tiba-tiba masuk dua lelaki yang menutup seluruh tubuhnya dengan pakainan hittam dan bertopeng beserta senjata api. Lalu lelaki terbabit bertempik "sesiapa yang sanggup mati kerana Allah sila berdiri ditempat masing-masing" tegas.

Selepas mendengar amaran lelaki itu, maka jemaah bertempiaran lari untuk selamatkan diri masing-masing. Daripada 1000 jemaah tinggal 20 saja yang masih berdiri di tikar sejadah. Termasuk pak Imam tu. Lelaki terbabit segera embuka topengnya lalu berkata kepada pak Imam itu "Ok, pak Imam boleh teruskan solat, kami dah halau semua yang hipokrit," lalu dua lelaki itu turut bersama pak Imam dan jemaah yang lain menunaikan solat Jumaat.

macam mana? lawak ke? atau....

tapi cuba fikirkan, dari yang 1000 jemaah kata mengaku beriman kepada Allah, tetapi cuma tinggal 20 orang sahaja yang benar-benar sanggup mati kerana Allah.

Lawakkan, berapa ramai manusia yang mudah lupa pada Allah bila dalam situasi bahaya seperti itu, dua lelaki hanya bawa senjata api saja, dia tak kata nak bunuh mereka semua,.. tapi generasi sekarang amat la lemah, batu diugut dah kecut perut. lari lintang pukang.

Ada lagi yang lawak, sembahyang seminggu sekali, itu pun hari Jumaat, ish teruk betul.

Ada yang percaya gosip-gosip dari yang tercatit dalam Ayat al-Qur'an.
Berapa ramai manusia percaya hidup di dunia hanya sementara, akhirat kekal abadi, tetapi masih mengejar kehidupan dunia.

Ada yang lagi lawak, boleh bersembang, berbual, bercakap dan bergurau senda dengan kekasih berjam-jam, tapi bila waktu berdoa, tak sampai 2 minit pun.
Sanggup lagi sebar bahan yang jenaka dan porno (lucah) dari sebarkan artikel yang berunsurkan Islamik.

Lawakkan?
kenapa gelak? itu kan realiti hidup.

sumber : http://www.murabbi.net

Terima Kasih, Konduktor bas!

Saya teringat sebuah peristiwa di mana saya mengejar bas nombor 5 berwarna biru yang akan membawa saya dari Taman Bangsar ke Kota Raya, Kuala Lumpur. Ketika itu saya bersekolah di St. John’s Instituition, Bukit Nanas, Kuala Lumpur dan bas awam Sri Jaya merupakan cara pengangkutan pergi balik sekolah. Pada hari peristiwa berlaku, saya berada kira-kira 50 meter dari perhentian bas apabila bas nombor 5 itu sudah mula bergerak dari situ.
          Saya membuka langkah mengejarnya dan kelihatan bas itu berhenti menunggu saya. Sebaik saja menaiki bas saya terus duduk di kerusi terdekat dengan tangga sambil termengah-mengah, keletihan membawa badan saya yang amat sihat. Tiba-tiba terdengar satu jeritan:
Oi! Lain kali katalah terima kasih…kami semua menunggu kamu.”
          Nafas saya yang laju termengah-mengah terus berhenti sambil saya menoleh mencari siapa yang menjerit marah itu. Suasana penumpang bas yang tidak ramai ketika itu memudahkan saya mengenali siapa orangnya. Orang yang menjerit marah itu ialah…konduktor bas. Umurnya lebih kurang empat puluhan dan beliau agak kerap bertugas dalam bas nombor 5. Saya mengangguk-angguk setuju bercampur maaf. Namun tak terucap “terima kasih” kerana masih terkejut.
          Sejak peristiwa itu saya melazimkan diri mengucapkan terima kasih kepada sesiapa yang berbuat baik kepada saya. Teguran direct lagi tidak berlengah-lengah oleh konduktor bas tersebut lebih 25 tahun yang lepas masih segar dalam ingatan saya dan apa yang beliau tegur masih menjadi amalan saya hingga hari ini. Alhamdulillah.
Sukar Menegur.
        Pada pengamatan saya, di antara budaya kurang cemerlang sesama umat Islam ialah kita sukar menegur kesalahan orang lain. Kita nampak dia buat salah, kita dengar dia buat salah dan kita tahu itu satu kesalahan. Namun pelbagai tembok tiba-tiba terbina dalam imaginasi kita yang akhirnya menyebabkan kita berdiam diri dan beralih kepada sesuatu yang lain.
          Ambil saja contoh suasana kita duduk minum teh tarik bersama rakan-rakan. Kita nampak rakan di sebelah kanan minum dengan tangan kirinya, kita dengar rakan di hadapan menuduh tanpa bukti seorang ahli politik dan kita sedar rakan di sebelah kiri asyik menjeling seorang gadis di meja lain. Berapa ramai di antara kita yang akan menegur kesalahan-kesalahan rakan-rakan kita itu. Atau kita berbisik kepada hati sendiri “Ahh! Tak mengapa, hal kecil”. Atau kita buat-buat tak tahu, tak dengar dan tak sedar?
          Antara alasan yang sering diberikan oleh mereka yang ingin menegur tetapi tidak menegur ialah tidak cukup ilmu. Mereka berkata menegur termasuk dalam kategori amar ma’ruf dan nahi mungkar di mana antara syaratnya ialah berilmu. Saya berkata, syarat berilmu itu memang betul. Akan tetapi apakah tahap ilmu yang mesti dicapai oleh seseorang itu bagi membolehkan dia menegur? Adakah dengan sijil pusat pengajian tinggi dalam jurusan agama, adakah ijazah tok guru pondok? Tentu tidak. Apatah lagi kebanyakan kesalahan yang berlaku sebenarnya merupakan sesuatu yang diketahui hukumnya oleh orang ramai.
          Alasan kedua ialah kita sendiri kerap kali buat salah lalu bagaimana mungkin hendak menegur orang yang berbuat salah? Bagi alasan ini suka saya menukil kata-kata Imam al-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim yang bermaksud:
Para ulama menyatakan bahawa tidak disyaratkan pada orang yang mengajak kepada kebaikan atau orang yang mencegah dari kemungkaran untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal. Akan tetapi, dia tetap mengajak kepada kebaikan walaupun dia memiliki kekurangan dalam hal yang dia ajak kepadanya dan dia tetap mencegah kemungkaran walau kadang-kala dia melakukan apa yang dia cegah. Ini kerana sesungguhnya yang wajib pada dirinya ialah dua perkara, yakni (1) mengajak dirinya sendiri kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran serta (2) mengajak orang lain kepada kebaikan dan mencegah mereka dari kemungkaran. Dia tidak boleh lalai dari kedua-dua perkara tersebut.”
          Alasan ketiga, perlu menunggu suasana yang sesuai untuk menegur. Berapa ramai di antara kita – termasuk saya – yang menggunakan alasan ini untuk tidak menegur saat melihat kesalahan, lalu akhirnya tidak menegur langsung sehingga hari ini? Percaya atau tidak, dalam kebanyakan kes suasana paling sesuai untuk menegur ialah pada saat kesalahan itu berlaku. Ini kerana pada saat itu pesalah sedang melakukan kesalahan sehingga dia tidak memiliki hujah untuk mengelat. Sehingga pada saat itu jugalah teguran akan masuk menjadi warganegara yang tetap dalam dirinya.
          Masih berkenaan alasan ketiga ini, jika kita merujuk kepada hadis-hadis Rasulullah, akan ditemui bahawa dalam kebanyakan kes baginda tidak menangguhkan teguran. Sebaik saja melihat para sahabat membuat kesalahan, baginda akan terus menegur. Sebaik saja melihat satu suasana yang memerlukan tunjuk ajar, baginda akan terus menyampaikannya. Ini berlaku sebegitu kerap sehinggakan dalam kaedah Ushul al-Fiqh terdapat kaedah yang berbunyi lebih kurang: “Sesuatu persoalan agama tidak akan ditangguhkan oleh Rasulullah.”
Sukar Ditegur.
        Termasuk budaya kurang cemerlang sesama umat Islam ialah sukar ditegur. Sekali sekala kita berjumpa dengan mukmin yang sudi menegur, akan tetapi teguran beliau kita sambut dengan bantahan, seribu satu alasan dan air muka yang marah. Padahal sepatutnya kita amat bergembira lagi berterima kasih apabila ada orang yang sudi menegur kita. Ini kerana melalui teguran kita dapat mengetahui kesalahan kita dan memperbaikinya. Melalui teguran kita dapat mengetahui orang itu mengambil berat tentang kita. Sudah tentu ini merupakan sesuatu yang baik lagi patut kita berterima kasih.
          Alasan yang kerap diberikan oleh mereka yang sukar ditegur ialah, teguran tersebut disampaikan dengan cara yang kasar. Kalau lembut dan berhikmah, tentu ia disukai. Merujuk kepada alasan ini, saya teringat sebuah hadis sahih di mana Rasulullah melihat beberapa sahabat yang berwudhu’ dengan hanya mengusap kaki mereka. Sebaik saja melihat kesalahan itu, Rasulullah menegur tanpa lengah: “Celakalah tumit-tumit (yang bakal terkena) api neraka!” [Shahih al-Bukhari, hadis no: 58]
          Teguran Rasulullah ini memang keras untuk kesalahan yang kecil. Akan tetapi saya pasti ia menjadi warganegara yang tetap kepada para sahabat yang ditegur. Justeru menegur dengan lembut mungkin benar, tetapi menegur dengan tegas berkemungkinan besar lebih berkesan.

34 Muhasabah Diri


Untuk seketika, mari kita bermuhasabah sebentar, sejauh mana keimanan kita dan kehidupan kita berjalan atas paksi yang benar. Sejauh mana kita berusaha mendekatkan diri kita kepada-Nya. sebenar mana kita melaksanakan amal ibadah kita tanda kita dahagakan iman dan keampunan dari-Nya. Nukilan muhasabah ini penulis tujukan buat diri penulis sendiri.
Risalah muhasabah ini dinukilkan dari kitab Al-Wabil Ash-Shoyyib oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah, semoga ianya memberi kebaikan kepada kita dalam merefleksi kehidupan kita selama ini.

34 kehidupan seharian sebagai muslim : 
1. Apakah Anda selalu solat subuh berjama'ah di masjid setiap hari ?
2. Apakah Anda selalu menjaga Solat yang lima waktu di masjid ? 
3. Apakah Anda hari ini membaca Al-Qur'an ? 
4. Apakah Anda rutin membaca zikir setelah selesai melaksanakan Solat wajib ? 
5. Apakah Anda selalu menjaga Solat sunnah Rawatib sebelum dan sesudah Solat wajib ? 
6. Apakah Anda (hari ini) Khusyu dalam Solat, menghayati apa yang Anda baca ? 
7. Apakah Anda (hari ini) mengingat Mati dan Kubur ? 
8. Apakah Anda (hari ini) mengingat hari Kiamat, segala peristiwa dan kedahsyatannya ? 
9. Apakah Anda telah memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sebanyak tiga kali, agar memasukkan Anda ke dalam Syurga ? Maka sesungguhnya barang siapa yang memohon demikian, Syurga berkata : "Wahai Allah SWT. masukkanlah ia ke dalam Syurga".
10. Apakah Anda telah meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar diselamatkan dari api neraka sebanyak tiga kali ? Maka sesungguhnya barangsiapa yang berbuat demikian, neraka berkata : "Wahai Allah peliharalah dia dari api neraka". (Berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang artinya : "Barangsiapa yang memohon Syurga kepada Allah sebanyak tiga kali, Syurga berkata : "Wahai Allah masukkanlah ia ke dalam Syurga. Dan barangsiapa yang meminta perlindungan kepada Allah agar diselamatkan dari api neraka sebanyak tiga kali, neraka berkata : "Wahai Allah selamatkanlah ia dari neraka". (Hadits Riwayat Tirmidzi dan di sahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami No. 911. Jilid 6). 
11. Apakah Anda (hari ini) membaca hadith Rasulullah SAW?
12. Apakah Anda pernah berfikir untuk menjauhi teman-teman yang tidak baik ? 
13. Apakah Anda telah berusaha untuk menghindari banyak tertawa dan bergurau ? 
14. Apakah Anda (hari ini) menangis kerana takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala ? 
15. Apakah Anda selalu membaca Dzikir pagi dan petang hari ? 
16. Apakah Anda (hari ini) telah memohon ampunan kepada Allah SAW atas dosa-dosa (yang engkau telah perbuat) ?
17. Apakah Anda telah memohon kepada Allah SWT dengan benar untuk mati Syahid ? Kerana sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda yang ertinya : "Barangsiapa yang memohon kepada Allah SWT dengan benar untuk mati syahid, maka Allah SWT akan memberikan kedudukan sebagai syuhada meskipun ia meninggal di atas tempat tidur". (Hadits Riwayat Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam shahihnya, Al-Hakim dan ia mensahihkannya).
18. Apakah Anda telah berdo'a kepada Allah SWT agar ia menetapkan hati Anda atas agama-Nya ?
19. Apakah Anda telah mengambil kesempatan untuk berdo'a kepada Allah SWT di waktu-waktu yang mustajab? 
20. Apakah Anda telah membeli buku-buku agama Islam untuk memahami agama ? (Tentu dengan memilih buku-buku yang sesuai dengan pemahaman yang difahami oleh para Sahabat Nabi SAW, kerana banyak juga buku-buku Islam yang tersebar di pasaran justru merosakan kefahaman Islam yang benar).
21. Apakah Anda telah memintakan ampunan kepada Allah SWT untuk saudara-saudara mukminin dan mukminah ? Kerana setiap mendo'akan mereka Anda akan mendapat kebajikan pula.
22. Apakah Anda telah memuji Allah SWT (dan bersyukur kepada-Nya) atas nikmat Islam ?
23. Apakah Anda telah memuji Allah SWT atas nikmat mata, telinga, hati dan segala nikmat lainnya ?
24. Apakah Anda hari ini telah bersedekah kepada fakir miskin dan orang-orang yang memerlukannya ? 
25. Apakah Anda dapat menahan marah yang disebabkan urusan peribadi, dan berusaha untuk marah kerana Allah SWT saja ? 
26. Apakah Anda telah menjauhi sikap sombong dan membanggakan diri sendiri ? 
27. Apakah Anda telah mengunjungi saudara seagama, ikhlas kerana Allah SWT ?
28. Apakah Anda telah menda'wahi keluarga, saudara-saudara, tetangga, dan siapa saja yang ada hubungannya dengan diri Anda ? 
29. Apakah Anda termasuk orang yang berbakti kepada orang tua ? 
30. Apakah Anda mengucapkan "Innaa Lillahi wa innaa ilaihi raji'uun" jika mendapatkan musibah ?
31. Apakah Anda hari ini mengucapkan do'a ini : "Allahumma inii a'uudubika an usyrika bika wa anaa a'lamu wastagfiruka limaa la'alamu = Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan Engkau sedangkan aku mengetahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa-apa yang tidak aku ketahui". Barangsiapa yang mengucapkan yang demikian, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menghilangkan darinya syirik besar dan syirik kecil. (Lihat Shahih Al-Jami' No. 3625). 
32. Apakah Anda berbuat baik kepada tetangga ?
33. Apakah Anda telah membersihkan hati dari sombong, riya, hasad, dan dengki ? 
34. Apakah Anda telah membersihkan lisan dari dusta, mengumpat, mengadu domba, berdebat dan berbuat serta berkata-kata yang tidak ada manfaatnya ? 
35. Apakah Anda takut kepada Allah SWT dalam hal rezeki, makanan dan minuman, serta pakaian ?
36. Apakah Anda selalu bertaubat kepada Allah SWT dengan taubat yang sebenar-benarnya di segala waktu atas segala dosa dan kesalahan ? 

Tundukkanlah pandanganmu, pandanglah wajah hatimu, tariklah nafasmu sedalam-dalamnya, apakah 36 senarai di atas mendepani hidupmu. Ya Allah! Ternyata kami telah menzalimi diri kami sendiri, maka ampunilah kami!

Selama ini kita banyak bersukaria dengan kehidupan dan jarang melakukan intropreksi diri dengan ikhlas. Kita banyak tidur dan bermain. Salah seorang ahli ibadah berkata: Aku mendatangi Ibrahim bin Adham lalu aku mendapatinya telah menunaikan solat isyak, kemudian aku duduk memerhatikannya, lalu dia menyelimuti dirinya dengan sehelai jaket kemudian berbaring tanpa bergerak sama sekali semalam suntuk hingga terbit fajar dan dikumandangkan azan untuk solat subuh tetapi dia tidak berwuduk. Hal ini mengusik dadaku lalu aku berkata kepadanya. “Semoga Allah melimpahkan rahmat kepadamu, engkau telah tidur semalam suntuk dengan berbaring tetapi engkau tidak berwuduk lagi.” Ibrahim bin Adham menjawab “Selama semalam suntuk tadi kadang-kadang aku berkeliling di taman-taman syurga dan kadang-kadang di lembah-lembah neraka. Apakah keadaan seperti itu tidur?

Begitulah kehidupan seorang ulama yang zuhud, hidupnya berfikir dan merenung antara nikmat syurga dan azab neraka. Semoga hari ini lebih baik dari semalam. Semoga diri ini kembali kepada fitrahnya iaitu membersihkan hati dar segala karat-karat “jahiliyah” kehidupan yang merosakan keimanan kita kepada Allah SWT.


catatan : tatkala membaca artikel ini, ana tidak sanggup mengira perkataan "TIDAK" yang keluar kerana terlalu banyak. anda bagaimana???

Powered By Blogger